Belajar Skill Bola

Tugas kita bukanlah untuk berhasil Melainkan Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil

Recent Posts

Responsive Ads Here

adnow

loading...

Wednesday, September 11, 2013

PSIKOLOGI SEPAK BOLA

Dikutip Dari  Drs. Akhmad Mubarok M.Si.



       Dilihat dari subjek sepakbola adalah manusia untuk itu kami mencoba untuk memahami dan mengerti pelaku sepak bola. Memang pada dasarnya seorang pemain sepakbola wajib hukumnya untuk memiliki jasmani yang sehat dan tentu saja kuat. Harapan tersebut akan tercapai apabila sebuah klub dapat menerapkan latihan fisik yang mencukupi baik dari segi kuantitas, maupun kualitasnya. Maksud dari pernyataan tersebut adalah latihan fisik bukan hanya harus rutin, tetapi juga harus fariatif dan menyenangkan. Akan tetapi dalam olahraga, khususnya sepakbola, bukan sisi jasmani saja yang berpengaruh, melainkan juga faktor psikologi pemain. Jika kita lihat, faktor psikologi banyak diremehkan oleh seorang atlet atau bahkan pelatih sepakbola. menurut saya, faktor ini justru kunci dari keberhasilan tim. Oahragawan harus mempunyai psikologi yang stabil. Maksudnya ialah dia harus dapat mengalahkan segala tekanan non teknis yang datang kepada dirinya. Hal ini ditujukan untuk meraih prestasi yang setinggi-tingginya. Sedangkan Harnoto (2008:02) berpendapat bahwa selain fisik yang kuat, hendaknya seorang pesepakbola diharapkan mempunyai mempunyai sisi psikis yang baik pula. Ini penting agar ketika berada di lapangan permainan, pemain dapat berkonsentrasi penuh terhadap sepakbola, tanpa harus terbebani masalah-masalah lain yang justru akan meningkatkan kecemasan pemain. beberapa hal lain yang perlu diperhatikan ialah:

1. PERSONAL
FOKUS
a. “penguasaan” lapangan: seseorang yang bermain di kandang lawan tentu akan mengukur tingkat mental mereka untuk menghadapi kekuatan pressing suporter dan lawan yang tidak memungkinkan untuk membaca keseluruhan kemampuannya. bukankan kita mencoba mengukur mental kita ketika berhadapan dengan orang lain: dari analisis kemampuan apa yang dimiliki sampai tingkat agresifitas orang tersebut. kadang orang memparameterkan “semakin track record banyak semakin berpengalaman” padahal track record itu adalah penguasaan lapangan ini bisa dipangkas dengan mengikuti latihan dengan mereka, mencoba memfantasikan kekuatan lawan secara berlebihan.
b. katakutan akan kesalahan (punish): seharusnya ada jaminan kepastian (ketegasan) dimana ada peraturan (punish-reward) yang konsisten sehingga tercipta iklim kerja yang gak setengah-setengah. tentu orang akan belajar dari pengalaman dimana ketika hukuman itu bukanlah hal yang gak mesti ditakuti.”melanggar lagi biasaaaaaaaaaaaaaaa…”
c. jaminan sosial: kita tentu akan merasakan kegalauan atau melakukan permainan bila SPP anak belum lunas, konflik internal, belum sempat mengurus KTP dan berurusan dengan Kelurahan, dan tekanan psikologis yang kesemuanya itu dianggap sebagai hambatan. oleh sebab itu sebaiknya disediakan tempat untuk memecahkan masalah mereka entah Kiayi atau konselor atau psikolog yang juga bisa memediasikan masalah mereka jika berhubungan dengan masalah sepak bola. dengan catatan tidak berhubungan dengan masalah uang tentu yang bertanggungjawab adalah manajeman klub sepak bola itu sendiri.
d. agresifitas: kita paham bahawa kualitas agresifitas ditentukan karena faktor belajar (jika kita beljar dari psikologi belajar) tapi dalam psikologi kita akan menemukan bahwa agresifitas itu bisa diminimalisir dengan beberapa tratmen.
masalah treatment/test klasikal atau personal lebih efektif personal!.

2. TEAM WORK
a. konflik personal: tentu bisa diatasi dengan konselor/psikolog untuk memediasikan atau usaha meminimalisir dengan memodeling beberapa kemungkinan.
b. nalar: bagaimana kita
sistem budaya kitalah yang mengakibatkan semua ini berbeda sehingga sulit untuk memodifikasi, seharusnya diciptakan iklim dimana budaya yang ada adalah budaya dalam klub (budaya kerja profesional).

SARAN:
dilakukan pelatihan dan pendidikan:
1. nalar: dengan pelatihan-pelatihan yang memungkinkan outputnya terciptanya pola pikir dimana mampu menemukan variabel-variabel kemungkinan yang terjadi katika membaca aksi-reaksi (bola, pemain dan lapangan). dan tentu harus dibutuhukan pembiasaan supaya tercipta kemampuan reflektif. dan pemain bisa menentukan sikap dengan tegas apa yang akan dilakukan (self-confidence)
2. spiritual: terciptanya kemampuan menemukan mengendalikan emosi: dengan pembelajaran spiritual dimana pemain dapat menemukan esensi dari makna kekalahan, kehidupan sejati, dll.
Semua itu dimaksudkan untuk meraih hasil maksimal sesuai harapan. Majulah olahraga Indonesia…….

Why Soccer important for childern

Pentingnya Sepakbola
Mengapa sepak bola begitu baik untuk anak-anakSepak bola untuk anak-anak telah menjadi tren yang berkembangmenawarkan yang terbaik dari atletis masa kecil yang penuh dan sehat.memerangi obesitasAntara videogame dan keluarga yang tidak makan di rumah lagi , anak-anak memiliki waktu yang sulit tinggal bugar dan sehat . Junk food diet , gaya hidup , dan orang tua yang bekerja dan jarangdi rumah atau terlibat dalam kehidupan mereka telah menyebabkan anak-anak Amerika turun tren spiral menuju obesitas . Obesitas tidak hanya mempengaruhi anak-anak karena mereka mengalami masa muda mereka , tetapi akan membawa ke kebiasaan seumur hidup dan menyebabkan proliferasi penyakit seperti penyakit jantung, diabetes dan sindrom terkait berat badan lainnya . Cara terbaik untuk memerangi obesitas adalah untuk mendorong orang tua untuk memberikan alternatif makan yang baik untuk anak-anak dan untuk mendapatkan anak-anak dari sofa dan masuk ke taman . Sepak bola dengan kemudahan bermain dan kurangnya peralatan adalah olahraga yang sempurna untuk memungkinkan anak-anak untuk berlari, melompat dan menjaga tubuh mereka lebih sehat .keterampilan sosialSalah satu hal terbaik tentang mengajar sepak bola untuk anak-anak adalah bahwa hal itu adalah olahraga tim dan melibatkan banyak keterampilan anak butuhkan untuk berhasil dalam pembangunan masa depan mereka . Untuk memainkan sepak bola anak-anak perlu belajar bagaimana berkomunikasi dengan satu sama lain dengan hormat dan responsif karena mereka harus bekerja sama . Mereka harus belajar untuk berbagi , mereka harus datang bersama-sama sebagai konglomerat untuk memenuhi tujuan bersama dan saling membantu mencapai yang terbaik dalam mengejar . Semua atribut ini mendorong perkembangan anak dan memungkinkan anak-anak untuk membuat teman-teman melintasi batas-batas budaya dan pagar lingkungan . Untuk anak-anak pemalu khususnya yang tidak mampu menerjemahkan sekolah menjadi lingkaran sosial tim sepak bola menyediakan seperangkat instan sahabat , dan cara untuk bereksperimen dengan interaksi dalam lingkungan yang aman dan sehat .Itu menyenangkanHidup lebih sehat dan belajar untuk membuat teman-teman adalah tujuan baik untuk memiliki bagi siapa pun memasuki olahraga , tetapi kunci lain untuk sepak bola adalah bahwa menyenangkan .  

Sepakbola menawarkan rasa harga diri dan kesejahteraan anak-anak dapat berkembang sebagai mereka melihat prestasi mereka tumbuh. Sepakbola melibatkan kedua tantangan mental dan gerakan fisik dengan cara yang videogame tidak pernah bisa menawarkan . Alih-alih duduk di dalam belajar tentang kenikmatan melalui game kekerasan , mainan mahal atau mengisolasi televisi , sepak bola memungkinkan anak-anak untuk berada di luar mengembangkan tubuh yang sehat , pikiran sehat dan harga diri sehat.Kami telah menghabiskan banyak waktu di masyarakat kita menciptakan kemajuan teknologi sehingga kita bisa bekerja lebih sedikit dan menikmati lebih . Sayangnya sebaliknya tampaknya telah terjadi . Semakin teknologi berbasis kita telah menjadi lebih banyak duduk , tidak sehat dan jauh dari satu sama lain kita telah tumbuh . Mengajar anak-anak untuk bermain sepak bola dan menjadi bagian dari tim dapat menjadi salah satu penangkal terbaik untuk abad 21 .

Twitter

Pola 4-4-2

Pola Penyerangan 4-4-2


Pola/ Strategi penyerangan dalam sepak bola ada beberapa macam, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.Pola Penyerangan 4-4-2
Formasi 4-4-2 terdiri dari 4 pemain lini belakang (back), 4 pemain lini tengah (midfielder), dan 2 pemain lini depan (forward). Keempat back masing-masing adalah 2 center back, left back dan right back. Sementara di lini tengah terdapat 2 center midfielder, left midfielder, dan right midfielder.
Kedua center back boleh maju sampai paling jauh ke garis tengah lapangan. Dengan maju hanya sampai garis tengah, tim masih bisa berlindung pada aturan offside. Adapun jika center back maju melebihi garis tengah lapangan, tim menjadi tidak aman terhadap serangan balik lawan karena mereka tidak terkena aturan offside ketika bola masih berada di lapangan mereka sendiri. Meski demikian, pada saat-saat tertentu center back boleh maju sampai ke depan gawang, misalnya saat tim melakukan sepak pojok. Itupun setelahnya harus segera kembali ke tempat semula.
Pola 4-4-2 memang hanya memiliki 2 forward, namun tidak berarti bahwa tim dengan pola ini hanya menyerang dengan 2 orang di lini depan. Dalam pola 4-4-2, outside midfielder atau outside back (jika melakukan overlap) bisa maju ke lini depan. Dengan demikian, akan terdapat 4 orang penyerang sekaligus. Untuk itulah pola 4-4-2 adalah pola yang berubah menjadi 2-4-4 ketika menyerang. Belum lagi jika ditambah dengan majunya salah satu center midfielder persis di belakang kedua forward – dan ketika itu disebut sebagai offensive midfielder – maka akan terdapat 5 orang penyerang sekaligus.
Berikut ini contoh singkat bagaimana bertahan zonal defence dalam pola 4-4-2. Umpamakan kita adalah tim merah yang sedang bertahan, sedangkan lawan adalah tim biru yang sedang menguasai bola. Dalam contoh ini terjadi 4 aliran bola. Pertama-tama bola dipegang oleh kiper lawan lalu diumpankan kepada center back mereka. Dengan demikian bola berada di hadapan lini depan kita, di sisi tengah lapangan. Forward kita yang sebelah kiri (yang terdekat dengan bola) bergerak mem-pressure bola, di-cover oleh forward yang lainnya.
Dalam pola 4-4-2, bagaimanapun juga, melepas crossing (umpan silang) adalah salah satu kartu truf untuk bisa mencetak gol. Kita semua tentunya mengetahui persentase gol yang dihasilkan dari crossing cukuplah besar. Hanya saja, harus dipahami bahwa bola crossing selalu bersifat ‘fifty-fifty’. Untuk bisa mengubah cross menjadi gol, barisan penyerang kita harus menang berduel dengan barisan pertahanan lawan.
Karena sifatnya yang demikian, ketika sebuah crossing hendak dilepaskan, barisan pemain yang akan menyambut bola crossing haruslah betul-betul siap di depan gawang. Disamping itu, para pemain penyambut bola cross inipun harus betul-betul berkualitas, handal dalam memenangkan bola-bola crossing. Jika tidak, seperti yang sering saya lihat, bola-bola crossing terasa sia-sia dan bahkan terkesan buang-buang bola saja. Kenapa saya bilang buang-buang bola? Karena ketika bola belum di-cross, bola itu sepenuhnya (100%) masih ada dalam penguasaan kita. Dengan melepas crossing, bola tersebut berubah menjadi bola 50%-50%, yang kemudian bisa menjadi milik kita atau milik lawan.

Friday, September 6, 2013

Contact